Londo Ireng dan Radikalisme Sama Saja, Penghianat Bangsa

 

Pada jaman kononialisme, Bangsa kita tinggalkan riwayat gelap di waktu dulu, dimana semasa beberapa ratus tahun lamanya hidup terbelenggu ditangan penjajah Belanda. Serta narasi perih ini tidak terlewatkan, serta akan terus diingat sampai akhir jaman.

Istilah Asing Dalam permainan Slot

Pengkhianatan beberapa anak bangsa yang ikhlas menggadaikan kemerdekaan serta kehormatannya, untuk nikmati hidup makmur bersama-sama kolonial di bumi Nusantara.


Tetapi di waktu itu, bangsa kita benar-benar tidak meletakkan sakit hati. Kenapa?Sebab bangsa kita diketahui untuk bangsa yang ramah serta bukan bangsa pendendam.


Bila kita coba menrefleksikannya kembali lagi cerita atau riwayat pengkhianatan yang sempat berlangsung, karena itu sebenarnya lawan kita sejak dahulu sampai saat ini, sebetulnya bukan siapa saja tetapi saudara sebangsa sendiri yang diketahui dengan panggilan Belanda Hitam atau " Londo Ireng ", atau pengkhianat bangsa.


" Londo Ireng", di waktu itu bertambah pilih bela Belanda daripada kebutuhan bangsanya sendiri di lakukan perjuangan merampas kemerdekaan.


Sebab? Mereka inginkan memperoleh keringanan dalam kehidupan setiap harinya di waktu itu yang dibarengi dengan fakta politis hingga mata serta hati mereka tertutup telah untuk saudara-saudaranya sendiri. Harta, tahta, kedudukan serta keselamatan jadi pilihan daripada turut berusaha bersama untuk merampas kemerdekaan.


Nah....tidaklah heran bila beberapa " Londo Ireng", beberapa dari golongan cendekiawan, berpendidikan, beberapa aristokrat serta bangsawan (raja-raja), ikut juga termakan rayuan duniwai yang ditawarkan oleh golongan penjajah.


Motivasi mereka juga bermacam. Ada yang dekat sebab ingin dipilih jadi raja atau penopang daerah karesidenan, jadi pegawai sipilnya saja. Serta buat rakyat biasa, dia ikhlas jadi centeng sampai mata-mata Belanda sebab tergiur oleh gaji. Lalu apa perbedaannya dengan saat ini?


" Londo Ireng", dijaman kolonial dengan diera milenial sama juga! sebab mereka lakukan pengkhianatan pada bangsa serta negaranya dengan melepaskan nilai-nilai berkebangsaan yang sebenarnya dijunjung tinggi. 75 tahun Indonesia merdeka tidak jadi spirit solidaritas pada sebuah frame keIndonesiaan.


Malah sebaliknya bangsa kita terpecah dengan timbulnya kelompok-kelompok atau gerombolan-gerombolan yang tidak ubahnya dengan Londo Ireng, yang dengan cara terus-terang lakukan perlawan pada negara dengan menghancurkan tatanan berbangsa serta bernegara.


Barisan ini ada dengan memakai topeng agama untuk lakukan tindak kekerasan serta gertakan. Perilaku intoleran jadi kesibukan mereka dimana saja seolah tidak ada ujungnya.


Postingan populer dari blog ini

MEANINGFUL FOR MOMS AND DADS

Pakistan experienced a big energy reduce at an early stage Monday complying with a break down in its own nationwide grid, leaving behind countless individuals without electrical power.

Absolutely nothing at all will certainly be actually unique in the method it is