Kejagung Terbakar, "Untung" atau "Buntung"?
Dahulu waktu saya masih duduk di kursi perkuliahan, saya alami insiden yang benar-benar mengesalkan. Waktu datang informasi hasil midterm mata kuliah bahasa Indonesia, dosen yang mengajar tiba-tiba meminta maaf sebab kertas midterm itu sudah tenggelam terserang banjir di kampungnya.
Istilah Asing Dalam permainan Slot |
Maklum, waktu itu masih serba manual serta skema universitas belum dapat mengoptimalkan dengan perkembangan tehnologi seperti saat ini. Proses kontrol hasil midterm akan dibawa pulang ke rumah dosen jika tidak usai dicheck di universitas, serta berikut yang berlangsung, hilang dibawa banjir.
Sebab ini ialah kekeliruan serta kelalaiannya, karena itu hasil midterm itu akan disamaratakan semua, menurut dia ini ialah bentuk kebijaksanaan pas yang dapat diambil olehnya.
Benar-benar mengesalkan kan? walau sebenarnya saya telah percaya 99 % jawaban yang saya bikin betul semua. Saya belajar siang malam untuk mendapatkan nilai bagus di midterm itu.
Yang membuat situasi lebih mengesalkan ialah, rekan-rekan yang dapat disebutkan "malas" pikirkan proses evaluasi atau serta tidak perduli sekalinya, mereka mendapatkan hasil yang serupa. Saat mendapatkan hasil semacam ini, dengan perasaan suka bersatu bangga mereka iklas terima, karunia tuturnya.
Momen yang serupa kelihatannya akan selekasnya berlangsung di Indonesia. Pada sabtu malam, 22 Agustus 2020, Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung RI) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan hangus dilalap sang jago merah.
Gedung enam lantai punya Kejagung RI itu diprediksikan mulai terbakar semenjak jam 19.10 WIB. Seperti dikutip oleh detik.com, bangunan yang terbakar ialah gedung penting Kejagung RI, persisnya di lantai enam ruangan biro kepegawaian. Sampai tadi siang, jam 13.30 WIB, pemadam kebakaran masih lakukan proses pendinginan. Belasan mobil pemadan masih tetap waspada di tempat gedung.
Pemicu Kebakaran Sampai Menyebarnya Beberapa Pertaruhan
Selama ini belum didapatkan info sah berkaitan pemicu kebakaran. Diambil dari Di antara, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Nana Sudjana menjelaskan, titik api pertama-tama diketemukan di lantai enam Gedung Kejagung. Selanjutnya api merambat sampai lantai satu di sayap kanan Gedung Kejagung.
Kebakaran besar yang berlangsung seperti saat ini pasti membuat warga tercengang. Satu gedung sekelas Kejagung yang memiliki peranan penting untuk Negara kok dapat habis terlalap api tidak bersisa. Semestinya mitigasi dari gedung itu telah jauh tidak sama dengan gedung-gedung yang lain.
Tetapi, saya tidak bertaruh bertambah jauh tentang mitigasi yang dilaksanakan. Selama ini kita telah dengar jika tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.